Bertemu Dengan Pedagang Santan Kelapa, Kepala DP3 Minta Waktu Untuk Konsolidasi

(kanan) Effi Sjuhairi, S.Sos dan Perwakilan Pedagang Kelapa Santan di Tarempa.

ANAMBAS-ZONASIDIK.COM| Bertemu dengan pedagang santan kelapa, Kepala Dinas Perikanan, Pertanian dan Pangan (DP3) Kabupaten Kepulauan Anambas, Effi Sjuhairi meminta waktu untuk konsolidasi.

“Kami minta waktu terlebih dahulu untuk konsolidasi dengan Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) dan Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Anambas,” kata Effi kepada perwakilan pedagang santan kelapa diruang kerjanya, Senin (20/4/2020).

Menurut Effi, ketersediaan, kerawanan pangan, distribusi dan cadangan pangan berada di dinasnya tetapi untuk perdagangan berada di organisasi perangkat daerah (OPD) lain.

Bacaan Lainnya

“Sekarang kami lagi mendata kebutuhan perhari, perminggu dan perbulan komoditi kelapa dan kesiapan petani kelapa baik berapa banyak stok kelapa dan di wilayah mana,”

“Kita lagi upaya untuk mencari solusi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dengan OPD lain, apa lagi kesiapan pangan kita dalam menghadapi bulan puasa dan lebaran tentu meningkat,” sambungnya.

Effi berharap, ke depan untuk memenuhi komoditi di Anambas petani kelapa bisa diperdayakan.

Sementara itu, Dion salah seorang pedagang kelapa mengatakan bahwa selama ini kebutuhan komoditi kelapa di Tarempa dipasok dari Kecamatan Midai, Kabupaten Natuna.

“Kita ambil di Midai karena stok kelapa di tempat kita tidak mencukupi, kami juga mengambil kelapa dari beberapa desa di Anambas tapi jumlahnya sedikit”

“Kelapa didaerah kita buahnya kecil tidak cukup standar karena kurang perawatan, ditambah pohon kelapa itu harus diasap minimal 2 (dua) hari sekali seperti di Midai,” terangnya.

Selain itu, menurut Dion, pohon kelapa di Anambas dalam 2 (dua) tahun sekali mengalami musim ngatas (tidak berbuah).

“Tahun ini kita mengalami ngatas, kesulitan untuk memenuhi kebutuhan di Tarempa kalau tidak kita membeli kelapa dari Midai,”

“Pedagang paling kurang membeli kelapa dari Midai 200 karung per trip (12 hari), sedangkan di Tarempa untuk pedagang santan kelapa ada 4 (empat) orang, satu karung isinya 65 buah,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Edi selaku penyalur komoditi kelapa dari Midai ke Tarempa Kecamatan Siantan, Ia mengatakan bahwa sebulan kebutuhan kelapa sekitar 70.000 buah.

“Rencana kita mau ngambil 10.000 buah kelapa untuk dibagikan kepada 4 (empat) pedagang yang ada, kalau habis kita jemput lagi di Midai, kita kontrol setiap 3 (tiga) hari melihat perkembangan kebutuhan kelapa di pasar,” jelasnya.

Oleh karena itu, menurut Edi, solusi jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan santan kelapa di Tarempa yaitu dengan mendatangkan dari Kecamatan Midai, Natuna.

“Kita jemput di Midai dalam 3 (tiga) hari, lihat kebutuhan di pasar untuk memenuhi kebutuhan menjelang puasa dan lebaran,”

“Kelapa yang dibawa dari Midai itu sudah dikupas,” terangnya.

Sebelumya, untuk mendatangkan komoditi kelapa dari Midai, pedagang di Tarempa menggunakan KM. Sabuk Nusantara.

Seperti pemberitaan sebelumnya, diketahui bahwa dalam upaya pencegahan penularan virus corona (Covid-19), Bupati Kepulauan Anambas membuat kebijakan penundaan jadwal pelayaran KM. Sabuk Nusantara 80, KM. Sabuk Nusantara dan 83 dan KM. Bukit Raya.

(RED)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *