ANAMBAS-ZONASIDIK.COM | Dampak krisis air bersih di Kabupaten Kepulauan Anambas mulai memberatkan pelaku usaha es (batu) balok dan khususnya nelayan.
Hal tersebut mengakibatkan harga es balok ikut naik, sehingga memukul para pelaku usaha (pedagang) dan nelayan.
Pasalnya selama ini penggunaan es balok oleh nelayan sudah menjadi kebutuhan utama.
Andika (40), nelayan desa Tarempa Barat mengatakan harga es blok saat ini naik menjadi Rp 3.000 dari sebelumnya Rp 2.500 per balok.
“Kenaikan ini menyulitkan nelayan, karena modal untuk melaut bertambah, padahal saat ini ikan sangat susah didapat,” ungkap Andika, Rabu (21/8/19).
Menurut Andika, es balok adalah salah satu kebutuhan nelayan kecil untuk mengawetkan ikan hasil tangkapan selama melaut.
Semetara itu ditempat sama, Zainuddin (60) salah seorang nelayan mengaku kaget dengan adanya kenaikan es balok terjadi beberapa hari ini, Ia pun mengerti akibat krisis air bersih di Kabupaten Kepulauan Anambas membuat pelaku usaha es balok harus mengeluarkan ongkos besar untuk membeli air.
“Saya terkejut es balok jadi naik, tetapi kata pelaku usaha es balok, air susah makanya naik,” ungkapnya.
Zainuddin berharap harga es balok bisa stabil seperti sediakala karena memberatkan nelayan.
Sedangkan keterangan pedagang es balok di Desa Tarempa Barat, Pak De megungkapkan alasan kenaikan tersebut.
“Karena air susah bang, kami harus membeli air dan menambah biaya operasional,” jelasnya.
Lanjut Ia menjelaskan bahwa kenaikan saat ini mencapai Rp 500. (Red)