Mahasiswa Anambas Harap Kapal Cepat Feri Putri Anggreni Layari Jemaja

Kapal Fery MV Putri Anggreni 01. Foto: Istimewa

ANAMBAS-ZONASIDIK.COM| Mahasiswa Kabupaten Kepulauan Anambas di Tanjungpinang mengharapkan kapal cepat MV Putri Anggreni 01 dan Putri Anggreni 05 melayani rute di Jemaja.

Kapal feri cepat milik perusahaan pelayaran nasional PT Putramaju Global Indonesia akan beroperasi perdana pada 9 Juli 2020.

Informasi yang berhasil dihimpun zonasidikcom, MV Putri Anggreni 01 dan Putri Anggreni 05 hanya melayani rute Tanjungpinang, Batam dan Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas.

Bacaan Lainnya

Apri Juanda salah satu mahasiswa Kabupaten Kepulauan Anambas di Tanjungpinang asal Kecamatan Jemaja mengaku dengan beroperasi kapal feri Anggreni akan menjadi pilihan transportasi baru untuk berlayar ke Anambas.

“Ini menjadi suasana baru bagi calon penumpang yang akan berlayar ke Anambas” kata Apri kepada zonasidikcom, Rabu (8/7/2020).

“Apalagi dengan adanya pengembalian uang tiket Rp 100 ribu bagi penumpang yang sudah mengantongi surat keterangan rapid tes,” sambungnya.

Terkait rute kapal feri Anggreni hanya Tanjungpinang, Batam dan Tarempa tidak melayari Jemaja, Apri mengatakan perlu dikaji ulang kebijakan yang dibuat oleh perusahaan pelayaran tersebut.

“Perlu diketahui bahwasanya Anambas itu terdapat dua pelabuhan yang biasanya dijadikan untuk kapal penumpang bersandar yaitu pelabuhan Jemaja dan Tarempa. Namun dalam rute jalan kapal tersebut hanya satu pelabuhan saja yaitu pelabuhan Tarempa,”

“Nah, yang kita harus ketahui bahwasanya akan melewati laut Letung (Jemaja), yang mana pelabuhan pertama Anambas itu terdapat di Letung, jadi kenapa harus dilewati saja,” ujarnya.

Menurut Apri, penumpang asal Jemaja yang ingin menggunakan kapal feri Anggreni akan dibebankan biaya tambahan.

“Bagi penumpang yang tujuannya ke Letung (Jemaja) mereka merasa dirugikan dengan dua hal, yang pertama mereka tak bisa merasakan suasana kapal feri baru dan yang kedua jika mau merasakannya harus mengeluarkan dana yang lebih dari harga feri yang biasa dari Tanjungpinang ke Anambas,”

“Seharusnya dari Batam singgah Letung (Jemaja) dulu baru ke Tarempa, tapi malah jadi Batam langsung ke Tarempa, bagi penumpang Letung mereka harus cari feri lain lagi untuk sampai ke Letung dan harus mengeluarkan biaya lagi sebesar Rp 100 ribu,” keluhnya.

Ia kembali menyarankan, kebijakan rute yang dibuat pihak perusahaan ditinjau kembali.

“Dipikirkan lagi terkait rutenya, jika tidak maka akan banyak permasalahan serta komentar-komentar yang tidak baik nantinya. Bahkan lebih baik feri itu tidak di jalan sama sekali, jika tujuannya hanya ke pelabuhan Tarempa saja. Yang jelas dengan rute tersebut sudah mengurangi jumlah calon penumpang yang mau ke Anambas, khususnya penumpang dari atau menuju Letung, yang tak bisa naik kapal tersebut,” harapnya.

Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Kabupaten Kepulauan Anambas (HIMKA) Tanjungpinang Lasaripudin membenarkan informasi yang diterima bahwa kapal feri Anggreni tidak melayari rute Jemaja.

“Informasinya hanya pelabuhan Batam, Tanjungpinang dan Tarempa, sedangkan yang biasanya kita ketahui setiap kapal yang tujuannya ke Tarempa pasti melalui pelabuhan Letung terlebih dahulu,”

“Walaupun saya adalah warga Tarempa, disisi lain pasti ada rasa kecemburuan sosial dari warga Letung sendiri dan meraka merasa dirugikan dengan hal ini,” ungkapnya.

Hingga berita ini diturunkan, zonasidikcom belum mendapat informasi resmi dari perusahaan pelayaran nasional PT Putramaju Global Indonesia. (Edo)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *