ANAMBAS-ZONASIDIK.COM| Eks Ketua Ikatan Jurnalis Anambas, Fitra Hadi sangat menyesalkan sikap Kepala Seksi Pengelolaan, Pengawasan dan Pengendalian Informasi Publik di Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Kepulauan Anambas.
Kekecewaan pimpinan redaksi media Metrosidik tersebut terlontar lantaran Eko Haryadi Kepala Seksi Pengelolaan, Pengawasan dan Pengendalian Informasi Publik itu keluar dari Grup WhatsApp Mitra Pemda KKA tanpa memberikan keterangan.
Fitra menyebutkan Grup WhatsApp Mitra Pemda KKA dibuat untuk menjalin kerjasama dan menjadi mitra yang baik antara pers bersama Pemda Kabupaten Kepulauan Anambas dalam hal membangun citra positif. Terlebih, mempercepat akses informasi yang dibutuhkan Pemda dan Pers.
“Jika saudara Eko keluar dari group WhatsApp, menurut saya itu hal yang lumrah karena dirinya punya hak. Akan tetapi menjadi hal yang luar biasa ketika saudara Eko Haryadi yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) diberikan tugas dan tanggung jawab dengan jabatan Kepala Seksi Pengelolaan, Pengawasan dan Pengendalian Informasi Publik, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfo) Kabupaten Kepulauan Anambas,” kata Fitra kepada Zonasidikcom, Kamis (25/3/2021).
Lantas yang lebih parah, Eko Haryadi keluar dari Grup WhatsApp itu tanpa memberikan alasan sedikit pun. Padahal diketahui yang memasukannya di Grup WhatsApp adalah pimpinannya.
“Jika Eko Haryadi ingin keluar dari grup baiknya memberikan alasan, agar kita mengetahui apa yang salah dengan grup ini. Atau memang sudah ada group yang sama untuk berkomunikasi antar pers. Atau apakah Eko Haryadi tidak lagi sebagai Kasi Pengelolaan, Pengawasan dan Pengendalian Informasi Publik, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Anambas,” tanya Fitra.
Sikap Eko Haryadi keluar dari Grup WhatsApp tanpa alasan, Fitra mengatakan menguatkan dugaan kongkalikong sebelumnya terkait kerjasama dana publikasi.
Pemberitaan sebelumnya, nama Eko Haryadi sempat menjadi perhatian awak media dan masyarakat Anambas, terkait dugaan kongkalikong kerjasama dana publikasi antara Pemerintah Daerah Anambas melalui Diskominfotik dengan perusahaan media tertentu.
Dugaan kongkalingkong tersebut bahkan menyeret nama Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris.
*Dedi