Seorang Warga Anambas Jadi Korban Penipuan Jual Beli di Medsos

Akun Facebook yang mengunggah di grup media sosial facebook

ANAMBAS-ZONASIDIK.COM | Maraknya transaksi jual-beli melalui Media Sosial atau Medsos membuka ruang bagi oknum pelaku kejahatan, seperti halnya yang dialami warga Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas, Azmi yang menjadi korban penipuan.

Nasib malang yang dialami Azmi, bermula ketika melihat postingan di Medsos Facebook yang menawarkan sejumlah peralatan rumah tangga dengan harga murah.

Postingan tersebut tersebar di salah satu grup facebook yang bernama BERITA ANAMBAS, dengan caption “Edisi mau pindahan rumah di jual peralatan rumah tangga setengah baru seperti di poto barang masih bagus semua dan no minus pemakaian 2 bulan Karanah pemilik ingin pindah tugas Jika serius silahkan di chat wa pemilik barang lansung Wa:081779957788”.

Bacaan Lainnya

Kepada zonasidik.com, Azmi menuturkan, dirinya baru mengetahui menjadi korban penipuan setelah melakukan transaksi.

“Awalnya saya tidak menaruh curiga kepada penjual, karena saat saya hubungi, ia (pelaku*Red) menyebutkan alamat dengan benar. Tetapi, setelah melakukan pembayaran nomor tersebut tidak bisa dihubungi lagi,” tutur Azmi.

Oleh karena itu, Ia bersama istrinya mendatangi alamat yang disebutkan oleh pelaku, namun sia-sia saja.

“Alamatnya ketemu, tapi rata-rata warga yang saya tanya tak mengetahui rumah yang dimaksud. Terus warga setempat mengatakan alamat itu sering dicari orang,” ucapnya.

Dengan modus jual murah edisi pidah rumah tersebut, Azmi mengalami kerugian sebesar Rp750 ribu.

Dihubungi terpisah, Kapolsek Siantan, IPTU Gunawan Husein, SH mengingatkan masyarakat untuk tidak tergiur barang murah yang dijual di Mesos.

“Kejahatan bisa terjadi dimana saja, apalagi sekarang ini semakin canggih tidak menutup kemungkinan terjadi. Jadi saya ingatkan tidak tergiur dengan harga murah sehingga melakukan transaksi cepat, dan pada akhirnya menjadi korban penipuan,” ucap Kapolsek IPTU Gunawan saat dihubungi, Kamis (25/04/2024).

Dirinya juga menghimbau agar lebih waspada dengan banyak bertanya dan mencari informasi, atau cros cek terlebih dahulu tentang kebenarannya sehingga tidak terjadi korban penipuan. (Pin)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *