ANAMBAS-ZONASIDIK.COM| Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia melalui Asisten deputi peningkatan ipteq dan imtaq deputi pemberdayaan pemuda bekerja sama dengan DPD KNPI Kabupaten Kepulauan Anambas menggelar sosialisasi Pemuda Anti Tawuran (PANTAW), Selasa (30/7/29) di gedung Balai Pertemuan Masyarakat Siantan (BPMS).
Pada kesempatan itu, terpantau media ini sekitar 200 peserta hadir mendengarkan penyampaian dari 3 (tiga) pembicara yaitu dari Kemenpora Republik Indonesia, Polres Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kemenag Kabupaten Kepulauan Anambas.
Ketua DPD KNPI KKA, Hafiz Rhiandy, mengatakan, sosialisasi ini diadakan sebagai media pembelajaran bagi Pemuda tentang mengatasi masalah radikal.
“Selain pembelajaran bagi pemuda mengatasi masalah radikal, diharapkan juga muncul energi baru bagi pemuda untuk mengembangkan semangat kebangsaan, menuju sumberdaya yang inovatif dan maju,” jelasnya.
Sementara itu, Abdul Haris, Bupati kepulauan Anambas mengatakan Pemuda adalah harapan masa depan bangsa, khususnya di Kabupaten Kepulauan Anambas.
“Sebagai pemuda harus mempersiapkan diri untuk menjawab tantangan masa depan pembangunan daerah. kita (pemuda) harus mampu berdaya saing, mandiri dan memiliki karakter yang kuat,” ungkap Haris, dalam sambutannya.
Lanjut Ia, Kedepan dengan pembangunan daerah semakin berkembang jadilah pemuda yang berakhlak mulia, jauhi tawuran dengan isi kegiatan positif untuk kemajuan Daerah.
Sambung Haris, dirinya mengapresiasi dan berterima kasih kepada Kemenpora atas kegiatan yang dilaksanakan di Kabupaten Kepulauan Anambas.
“Ucapan Terima kasih kepada Kementerian Pemuda dan Olah Raga atas melalui ditunjuknya Kabupaten kepulauan Anambas sebagai salah satu dari 6 (enam) Kabupaten di Indonesia yang mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah Sosialisasi Pemuda Anti Tawuran, semoga kegiatan ini dapat menjadi motivasi bagi pemuda di Anambas untuk mengisi pembangunan di daerah,” tutupnya.
Sedangkan, Nuhairiah Kabid Peningkatan IMTAQ Pemuda Kemenpora Republik Indonesia mengungkapkan bahwa tawuran meningkat tajam sepanjang tahun 2018.
“Pada tahun 2017 hanya lebih kurang 12% ditahun 2018 menjadi 14%, kenaikan persentase yang cukup tinggi. Tentu ini menjadi perhatian pemerintah pusat akan persoalan Tawuran Pemuda,” paparnya.
untuk itu, Ia menegaskan bahwa pemerintah melalui kementerian pemuda dan olah raga bersama pemuda melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pemuda Anti Tawuran sebagai pilot projek di 6 (enam) Daerah di Indonesia salah satunya di Kabupaten kepulauan Anambas.
Sambung dirinya, kekerasan dan konflik sosial adalah salah satu permasalahan di daerah perkotaan maupun daerah pedesaan, keadaan ini menjadi pemicu terjadinya aksi tawuran yang dilakukan masyarakat terutama para pemuda dan pelajar.
Ia mengatakan, bahwa kementerian Pemuda dan Olah Raga melalui Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Pemuda, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda berusaha menjadi lembaga pemerintah yang menginisiasi agar pemuda tidak hanya fokus kepada permasalahan yang menyebabkan terjadinya tawuran, tetapi pemuda harus fokus menciptakan kedamaian dan ketertiban hidup bermasyarakat.
Maka dari itu, dikatakannya, kegiatan PANTAW bertujuan untuk memberikan penyadaran kepada para pemuda dan buruknya efek tawuran. Hal itu sejalan dengan yang disampaikan Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Pemuda, Hamka Hendra Noer.
“Tawuran merupakan suatu aktifitas sia-sia, yang tidak memilik efek positif terhadap pembangunan dan pengembangan pemuda, malah akan memberikan efek negatif berkepanjangan,” jelas dalam keterangan tertulis.
Melalui kegiatan ini imbuhnya, Kemenpora ingin mencetak 1000 kader anti tawuran di Indonesia, yang akan menjadi role model penyebar nilai-nilai perdamaian dan persaudaraan antar pemuda, baik nilai-nilai perdamaian ini disebar secara langsung personal, maupun melalui media-media yang dimiliki pemuda. (Red)
Foto : Istimewa