Roro MV Anambas 5 Tidak Beroperasi, Warga Gunakan Pompong Kayu untuk Melintas

Pompong kayu milik warga Kecamatan Palmatak saat mengakut 2 unit kendaraan roda dua beserta pemilik kendaraan dari Pelabuhan Roro Air Asuk menuju Kampung Baru

ANAMBAS-ZONASIDIK.COM| Berbahaya dan menegangkan, hal itu dirasakan warga Kecamatan Siantan Tengah yang hendak menyeberang menggunakan pompong kayu dari pelabuhan Roro Air Asuk menuju Kampung Baru, Kecamatan Palmatak.

Tak punya pilihan lain, pasalnya Roro MV Anambas 5 yang biasanya mengakut kendaraan roda dua dan roda empat tidak beroperasi, dikarenakan dolphin atau penyangga pelabuhan Roro Air Asuk roboh pada 27 Februari 2023 lalu.

Nawawi warga Desa Air Asuk mengakui hanya pompong kayu ini yang menjadi alternatif satu-satunya untuk bisa menyeberang dari Air Asuk menuju Kampung baru dan sebaliknya.

Bacaan Lainnya

“Ya mau gimana lagi, saat ini kapal Roro yang biasanya kami gunakan tidak jalan. Jadi terpaksa kami gunakan pompong ini agar bisa melintas untuk membeli bahan pokok,” keluhnya saat ditanya zonasidik.com, Rabu (8/3/2023).

Dari pantauan media ini, tarif pompong kayu yang telah dimodif untuk membawa kendaraan roda dua tersebut Pulang Pergi (PP) dipatok seharga Rp 25 ribu.

“Untuk harga yang dikenakan oleh jasa pompong kami tidak keberatan, hanya saja keselamatan kami saat menyeberang tidak ada jaminannya,” ujarnya.

Mengingat tidak lama lagi masuk bulan Ramadhan, Dirinya berharap dolphin yang roboh tersebut segera diperbaiki.

“Ya, kita berharap penyangga pelabuhan Roro Air Asuk segera diperbaiki, karena memasuki bulan puasa yang mana masyarakat lebih sering berbelanja di toko-toko yang berada di Kecamatan Palmatak,” harapnya.

Diberitakan sebelumnya, Dolphin atau beton sandar pelabuhan Roro Air Asuk roboh, diduga penyebabnya dikarenakan faktor cuaca yang belakangan ini terjadi.

Akibat insiden itu, Roro MV Anambas 5 yang merupakan transportasi andalan warga dari Kecamatan Siantan Tengah menuju Kecamatan Palmatak dan sebaliknya, tidak dapat beroperasi sehingga penyebarangan warga terhambat. (Pin)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *