Bang Jack, Polisi yang Menginspirasi Lewat Aksi Kepedulian Tanpa Pamrih

Sosok Aipda Marulam Siahaan atau Bang Jack (kiri kedua), anggota Polri di Anambas, menginspirasi lewat gerakan sosial Sinergitas Berbagi Jemaja

ANAMBAS-ZONASIDIK.COM | Nama Aipda Marulam Siahaan, atau yang akrab disapa Bang Jack, dikenal luas oleh masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Bukan hanya karena seragam kepolisian yang dikenakannya, melainkan karena ketulusannya dalam menebar kepedulian dan membantu sesama.

Kini menjabat sebagai Kepala SPKT (KSPKT) Polres Kepulauan Anambas, Bang Jack tetap aktif turun langsung ke masyarakat di sela rutinitas dinasnya.

Bacaan Lainnya

Ia kerap terlihat di warung kopi, bukan sekadar bersantai, melainkan mendengar keluh kesah warga dan mencari solusi bersama.

Perjalanan sosial Bang Jack bermula saat ia bertugas di Polsek Jemaja sebagai Kanit Reskrim. Dari sebuah obrolan santai di warung kopi bersama tokoh masyarakat, kepala desa, dan camat, muncul ide sederhana namun berdampak besar, “Gerakan Sinergitas Berbagi Jemaja.”

Gerakan ini hadir tanpa struktur rumit dan tanpa dana besar. Modalnya hanya satu, niat tulus dan semangat gotong royong.

Setiap hari Jumat, Marulam bersama para relawan turun ke lapangan membawa paket sembako berisi beras, gula, minyak goreng, telur, dan kebutuhan pokok lainnya. Sasaran utama bantuan adalah keluarga kurang mampu, anak yatim, dan para janda.

“Awalnya saya hanya mengajak beberapa orang sambil duduk santai. Kami berbincang soal kondisi masyarakat, lalu tercetus ide ini. Ternyata banyak yang antusias,” kenang Marulam, Senin (6/10/2025).

Ciri khas Sinergitas Berbagi Jemaja adalah sifatnya yang sukarela. Tidak ada paksaan, tidak ada batasan jumlah sumbangan. Setiap orang boleh berbagi sesuai kemampuan, mulai dari Rp50 ribu hingga ratusan ribu rupiah.

“Siapa saja boleh berbagi. Saya ingat betul, awalnya dari sinergitas kecil. Ada yang memberi Rp50 ribu, Rp100 ribu, dan jumlah lainnya,” ujarnya.

Seiring waktu, gerakan ini menarik perhatian pengusaha lokal yang kemudian menjadi donatur tetap. Tak hanya menyalurkan sembako, mereka juga membantu rumah ibadah dengan menyumbangkan bahan bangunan dan perlengkapan penunjang ibadah.

Pada bulan Ramadan, gerakan ini rutin membagikan takjil gratis kepada masyarakat menjelang berbuka puasa. Semangat kebersamaan dan gotong royong menjadi ciri khas di setiap kegiatannya.

“Kami sadar, di daerah perbatasan dengan segala keterbatasan, semua harus saling menebar kebaikan. Aksi ini murni dari ketulusan hati untuk berbagi tanpa iming-iming apa pun,” jelasnya.

Bagi Aipda Marulam, apa yang dilakukannya bukan bagian dari tugas kedinasan, melainkan panggilan nurani dan wujud nyata pengabdian kepada masyarakat.

“Kami ingin hadir sebagai sahabat masyarakat, bukan hanya sebagai penegak hukum,” tegasnya.

Sejak awal berjalan pada Januari 2025, Sinergitas Berbagi Jemaja telah menghadirkan senyum dan harapan bagi banyak keluarga. Namun, setelah dirinya dimutasi ke Pulau Siantan, gerakan ini sempat terhenti sementara.

Meski begitu, semangat Bang Jack untuk berbagi tak pernah padam. Kini ia mulai menjalin komunikasi dengan tokoh masyarakat, termasuk Ketua FKUB Anambas, Ustaz Ali Muhsin, untuk memulai kembali gerakan serupa di tempat tugas barunya.

“Kami sedang menyusun rencana. Mungkin nanti akan berbeda nama atau bentuknya, tapi nilai dasarnya tetap sama: kepedulian dan kebersamaan,” ungkapnya.

Apa yang dilakukan Aipda Marulam Siahaan menjadi bukti bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil. Dari sebuah warung kopi di ujung negeri, lahirlah gerakan sosial yang menebarkan semangat berbagi dan kebersamaan.

“Selama masih diberi kesehatan dan kesempatan, saya akan terus berbagi. Ini bukan tentang saya, ini tentang kita semua,” imbuhnya. (Pin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *