Oleh ; Asril Masbah
Menahun kita tak berjumpa
Keadaan yang mengerikan itu penyebabnya
Angkuh awan kuasa tak menyapa
Menelantarkan kita di sudut gelap kehidupan
Dan, kita pun terpisah oleh dinding cahaya pikiran yang menyala
Kawan!
Tidaklah ingin kau datang?
Sudah aku bersihkan halaman harapan usang
Dan aku sapu meja rindu yang berdebu
Tempat dulu kita menghitung angka- angka yang lesap itu?
Jika kau datang pagi ini
Akan aku suguhkan segelas kopi
Kita berkelakar dalam nalar
Cerita tentang anak negeri yang tertipu
Tapi, kopi itu
Masih tetap masin kawan!
Tarempa, 21/01/2024