BUMDes Gong Pagaruyung Air Asuk Resmi Beroperasi, Kirim Perdana Ikan ke Tanjungpinang

Direktur BUMDes Gong Pagaruyung, Wiki Putra Wijaya (kanan kedua) bersama anggotanya, Kepala Desa Air Asuk, Dody Muchdori (tengah) dan Ketua BPD Air Asuk, Nawawi (kiri kedua) melaksanakan kegiatan simbolis sebelum pengiriman perdana ikan asin krisi ke Tanjungpinang, Selasa (4/11/2025)

ANAMBAS-ZONASIDIK.COM | Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gong Pagaruyung Desa Air Asuk resmi beroperasi dan mencatatkan pengiriman perdana ikan asin jenis krisi ke Tanjungpinang.

Keberadaan BUMDes ini menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah desa dan masyarakat dalam memperkuat perekonomian lokal.

Direktur BUMDes Gong Pagaruyung, Wiki Putra Wijaya, menjelaskan bahwa pendirian BUMDes ini merupakan hasil aspirasi masyarakat, khususnya para nelayan di Desa Air Asuk yang selama ini kesulitan menjual hasil tangkapan mereka.

Bacaan Lainnya

“Sebenarnya toko BUMDes ini berdiri atas permintaan masyarakat juga. Banyak nelayan yang bingung mau menjual hasil tangkapan ke mana, karena kebutuhan lokal hanya satu sampai dua kilogram per minggu,” kata Wiki kepada zonasidik.com saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (4/11/2025).

“Jadi, BUMDes hadir untuk menampung hasil tangkapan nelayan agar hasil laut mereka bisa terserap dan memberi nilai ekonomi yang lebih baik,” sambungnya.

BUMDes Gong Pagaruyung mulai beroperasi sejak 25 Oktober 2025. Meskipun acara tepung tawar belum dilaksanakan karena fokus mengejar jadwal kapal, kegiatan usaha telah berjalan aktif dan memberikan dampak langsung bagi masyarakat.

“Alhamdulillah, dari musyawarah hingga kini, perjalanan BUMDes ini sudah memakan waktu sekitar satu bulan setengah. Pada 25 Oktober kemarin resmi kita buka. Untuk tepung tawar nanti menyusul karena waktu itu kami harus mengejar jadwal kapal,” ucapnya.

Sejak resmi beroperasi, BUMDes ini langsung bergerak mengumpulkan hasil tangkapan dari para nelayan dan berhasil menghimpun ikan asin krisi seberat 141 kilogram.

“Hari ini kami melakukan pengiriman perdana, semoga berjalan lancar. BUMDes menampung ikan dari nelayan Desa Air Asuk dan juga membuka kesempatan bagi masyarakat luar untuk menjual hasil tangkapannya dengan harga pembelian Rp53.000 per kilogram,” jelasnya.

Ia menambahkan, ke depan pihaknya berupaya memperluas jaringan pasar dan meningkatkan kapasitas pengiriman.

“Saya bersama Pak Kades kemarin sempat ke Tanjungpinang untuk mencari mitra pembeli, dan alhamdulillah sudah ada bos yang siap menampung. Kami berharap ke depan kerja sama ini semakin besar sehingga ekonomi nelayan semakin kuat,” tutur Wiki optimis.

Sementara itu, Kepala Desa Air Asuk, Dodi Muchdory, menyampaikan dukungan penuh terhadap keberadaan BUMDes Gong Pagaruyung. Ia menilai langkah ini sebagai bentuk inovasi desa untuk membuka peluang ekonomi baru bagi warganya.

“Kami dari pemerintah desa sangat mendukung langkah yang dilakukan oleh pengurus BUMDes Gong Pagaruyung. Kehadirannya sangat membantu nelayan, karena selama ini banyak hasil tangkapan yang sulit dijual. Dengan adanya BUMDes, nelayan punya tempat menampung hasilnya dengan harga yang layak,” ujarnya.

Dodi juga berharap agar BUMDes ini tidak hanya berperan sebagai penampung hasil tangkapan nelayan, tetapi terus berkembang menjadi unit usaha produktif yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Air Asuk.

“Harapan kami, ke depan BUMDes Gong Pagaruyung bisa terus berkembang dan menjadi contoh bagi desa lain. Kami siap mendukung dari sisi kebijakan dan pendampingan agar kegiatan usaha desa ini semakin maju dan berkelanjutan,” pungkasnya. (Pin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *