Ciptakan Sumber Ekonomi Baru, Menteri Trenggono Akan Bangun Sentra Budidaya

JAKARTA-ZONASIDIK.COM| Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah fokus mengembangkan sub-sektor perikanan budidaya sebagai sumber ekonomi untuk mendorong kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan pendapatan negara. Salah satu caranya dengan berinovasi membangun sentra-sentra budidaya di daerah.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta jajarannya di Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) bergerak cepat merealisasikan inovasi tersebut. Hal ini ia tegaskan saat memberi arahan kepada 15 kepala UPT DJPB di Karawang, Jawa Barat kemarin.

“Kita harus bergerak membangun kampung-kampung budidaya, misal Kampung Nila, Kampung Lele, Kampung Udang, penamaannya disesuaikan saja dengan komoditas apa yang paling dominan di tempat tersebut,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam rilis resmi KKP, Jumat (8/1/2020).

Bacaan Lainnya

Pembangunan sentra budidaya ini katanya harus dibarengi dengan hitungan ekonomi dan sosial yang matang agar tujuan untuk mensejahterakan masyarakat tercapai. Dia juga mengarahkan supaya pembangunan sentra budidaya ini melibatkan pemerintah daerah.

Pembangunan sentra budidaya perikanan disebutnya sebagai sumber ekonomi baru yang ramah lingkungan. Sebab tolak ukur keberhasilnya adalah besaran perputaran ekonomi yang dihasilkan bukan seberapa luas kolam budidaya yang dibangun. Kegiatan di dalamnya bukan hanya budidaya, tapi juga aktivitas jual beli, kuliner, bahkan wisata.

“Perlu membangun sumber-sumber ekonomi baru (di sektor kelautan dan perikanan melalui perikanan budidaya) karena sumber daya alam bisa habis bila terus dieksplorasi. Dan setiap melakukan sesuatu itu harus ada nilai tambahnya, untuk kesejahteraan masyarakat, juga untuk negara,” urainya.

Di samping itu, Menteri Trenggono meminta jajarannya memberikan layanan prima ke masyarakat kelautan dan perikanan serta menjaga kesolidan di internal KKP. Kemudian meningkatkan pengawasan khususnya menjaga laut dari para pelaku illegall fishing dan kegiatan menangkap ikan yang merusak.

“(Sektor kelautan dan perikanan) ini sebuah kapal besar yang harus kita jaga dari sudut ke sudut (keberlanjutannya). Di sisi lain kita pastikan kesejahteraan masyarakat dan pendapatan untuk negara,” pungkasnya.

Sumber: Biro Humas Dan Kerja Sama Luar Negeri


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *