ANAMBAS-ZONASIDIK.COM | M. Lukman (57) warga Desa Tiangau, Kecamatan Siantan Selatan, Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) terbaring tidak berdaya setelah didiagnosa tumor usus.
Awalnya, karena sering mengalami keluhan di bagian perut dan Buang Air Besar (BAB) tidak normal, Lukman di rujuk ke UPT RSUD Palmatak. Setelah menjalani perawatan di rumah sakit tersebut, Lukman disarankan dioperasi.
Setelah itu, Lukman kembali harus dirujuk ke rumah sakit Budi Kemuliaan Batam, dengan keterbatasan ekonomi keluarga, Lukman yang berprofesi sehari-hari sebagai petani berangkat ke Kota Batam Provinsi Riau (Kepri) didampingi istri dan seorang anak dari hasil menjual seekor sapi.
Selanjutnya, dari rumah sakit Budi Kemuliaan Batam, Lukman di rujuk kembali ke rumah sakit Otorita Batam, dengan menjalani perawatan selama tiga minggu hingga memutuskan pulang kembali ke kampung halaman karena tidak memiliki biaya.
Saat dikonfrimasi media ini, Erlianti istri Lukman menuturkan bahwa diketahui suaminya didiagnosa tomur usus semenjak dirawat UPT RSUD Palmatak.
“Awalnya kami tidak tahu kalau suami saya menderita tumor usus, setelah dirawat di rumah sakit Palmatak, dokter mengatakan harus di operasi saat itu karena didiagnosa tumor usus, setelah itu dokter menyarankan untuk rujuk kembali ke salah satu rumah sakit di Kota Batam.” kata Erlinti pada media zonasidik.com saat di temui, Rabu (4/9/19).
Erlianti menceritakan bahwa saat proses rujukan ke rumah sakit Budi Kemuliaan di Batam keadaan suaminya sudah tidak membaik.
“Kesehatan sudah menurun, karena setelah melakukan operasi tahap pertama di rumah sakit Palmatak kondisi usus suami saya sudah terbungkus dengan kantong khusus,” katanya.
Lebih lanjut, Erlianti mengatakan pada 31 Juli 2019 suaminya harus kembali kontrol ke rumah sakit Otorita Batam.
“Ia bang, kami harus kontrol sebulan lalu, tetapi kami tidak memiliki biaya untuk berangkat kembali, kondisi sekarang makin susah dan kesehatan suami saya terus menurun,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Non Goverment Organizer Seni, Sosial Budaya dan Olahraga (NGO-SEBORA) KKA Ernawati mengungkapkan rasa keprihatinan yang mendalam atas kondisi kesehatan Lukman yang seharusnya mendapatkan tindakan medis.
“Kami sangat prihatin akan kondisi beliau (Lukman), melalui pergerakan misi kemanusiaan kami akan berupaya untuk membantu beliau dan kelurganya agar segera berangkat untuk mendapatkan tindakan medis di sana,” tutur wanita yang akrab disapa kak Long.
Dia berharap, agar para dermawan yang mempunyai rezeki lebih untuk dapat membantu meringankan beban Lukman dan keluarga. Menurutnya, penyakit yang di derita Lukman membutuhkan waktu panjang baik setelah melakukan operasi ataupun sebelum melakukan operasi.
“Bapak Lukman butuh waktu panjang dalam proses pengobatannya hingga sampai dinyatakan sembuh, tentu itu butuh biaya besar untuk keperluan tinggal, makan dan transportasi selama di sana, semoga ada pihak-pihak yang ikut meringankan dan memberikan pertolongan,” harapnya.
Masih kata Kak Long, pihaknya lagi menggalang dana bantuan untuk Lukman melalui Rek BRI 5570-01-016002-539 atas nama Feni Saputri.
“Penggalangan dana terus dilakukan melalui rekening anak beliau (Lukman) bernama Feni Saputri, semoga banyak pihak-pihak yang membantu,” tutupnya. (Red)