Tangkapan Nelayan Anambas Berlimpah, Harga Ikan Jual Murah

Suasana Pasar Ikan Tarempa Kecamatan Siantan atau Pasar Tradisional Tarempa.

ANAMBAS-ZONASIDIK.COM| Tangkapan nelayan di Kepulauan Anambas dalam sepekan ini melimpah dari biasanya.

Hal tersebut menyebabkan harga ikan dijual dengan sangat murah ke penampung maupun pendagang di pasar ikan Tarempa Kecamatan Siantan.

” 2 fiber (Cool Box) ukuran 220 Kg, nelayan jual sekarang hanya memperoleh Rp 1 juta, kalau harga normal biasanya memperoleh Rp 2-3 juta untuk satu fiber,” kata Udin salah seorang penampung dan sekaligus pedagang ikan di pasar ikan Tarempa pada zonasidikcom, Sabtu (05/10/19).

Bacaan Lainnya

Dengan berlimpahnya hasil tangkapan nelayan, harga di pasar ikan pun ikut mengalami penurunan.

” Ikan simbok jenis jobot sekarang dijual hanya Rp 8.000/Kg, dimana harga normal Rp 14.000/Kg. Sedangkan simbok jenis coreng harga sekarang Rp 6.000/Kg kalau harga normal Rp 8.000/Kg,” jelasnya.

Udin mengatakan, berlimpahnya hasil tangkapan nelayan seperti ikan tongkol atau oleh orang sekitar menyebutnya ikan simbok mengakibatkan banyak penampung dan pedagang menolak mengambilnya dengan nelayan.

“Sekarang kami para pedagang jual 2 fiber ikan simbok hanya mendapatkan Rp 1,5 juta itupun masih kotor, belum dihitung beli es, upah anak buah dan lain-lain. Sedangkan hari biasanya untuk cari Rp 3 juta gak susah,” terangnya.

Ditempat sama, senada diungkapkan Pardi salah seorang pedangan di pasar ikan Tarempa mengatakan harga ikan simbok jauh turun karena hasil tangkap nelayan melimpah.

” harga ikan simbok kita jual sekarang Rp 25.000/6 ekor, yang biasanya Rp 10.000/1 ekor. Untuk anak simbok kita beli dengan nelayan Rp 2.000/ekor dan dijual kembali Rp 15.000/4 ekor,” urainya.

Pardi menuturkan bahwa sekarang untuk jenis ikan simbok dapat kembali modal saja sudah alhamdulillah.

Sementara itu, Asmadi salah seorang nelayan di kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan mengungkapkan harga ikan jenis simbok mengalami penurunan.

” Untuk harga ikan simbok normalnya Rp 16.000/Kg dan sekarang hanya diambil paling tinggi oleh penampung ikan Rp 12.000/Kg,” jelas Asmadi.

Oleh karena itu, Asmadi mengatakan nelayan mengalami kerugian paling sedikit Rp 4.000/Kg untuk jenis ikan simbok dan itupun dijual dengan penampung ikan yang akan dikirim keluar daerah seperti di Bintan, Tanjungpinang dan Batam.

Selain itu, menurut Asmadi para penampung dan pedagang ikan terkendala dengan kesediaan es balok yang terbatas.

(Red)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *