ANAMBAS-ZONASIDIK.COM| Pemadaman listrik yang terjadi beberapa waktu terakhir di Kecamatan Jemaja dan Jemaja Timur Kabupaten Kepulauan Anambas mengakibatkan terganggunya produksi es balok untuk kebutuhan nelayan saat melaut.
Ketua Ranting Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kecamatan Jemaja, Jamri membenarkan bahwa nelayan di Kecamatan Jemaja mengeluhkan kelangkaan es balok.
“Es balok memang tidak bisa dimanfaatkan karena listrik mengalami pemadaman bergilir 5 jam dalam sehari, jadi es balok masih belum masak di bekukan,” kata Jamri, saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (28/1/2023).
Akibat kelangkaan tersebut, Jamri mengungkapkan bahwa sebagian besar nelayan tidak bisa melaut.
“Nelayan di Jemaja saat cuaca bagus kemarin banyak yang tidak bisa melaut dengan waktu lama karena es balok itu belum benar-benar masak (beku),” ungkapnya.
Jamri mengatakan pemadaman listrik bergilir sudah berlangsung lebih kurang dua minggu.
Sementara itu, Ketua Ranting HNSI Kecamatan Jemaja Timur, Apriagun mengungkapkan persoalan sama yang dihadapi nelayan di wilayahnya.
“Itulah yang jadi kendala saat ini, akibat listrik mati terganggunya ketersediaan es balok untuk nelayan melaut,” ujarnya.
Apriagun mengungkapkan, untuk kebutuhan listrik di Kecamatan Jemaja Timur sebagian masyarakat menggunakan mesin diesel kapasitas kecil milik pribadi.
Saat ditanya apakah pemadaman listrik tersebut mengakibatkan harga es balok mengalami kenaikan, dirinya mengatakan untuk saat ini belum mengalami kenaikan.
“Harganya masih stabil, untuk satu balok es dengan berat sekitar satu kilogram dengan harga seribu. Saat ini cuaca kurang bagus jadi kebutuhan es balok agak berkurang dari kebutuhan biasanya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Apriagun berharap agar persoalan pemadaman listrik yang terjadi di PLN Sub ULP Letung, segera mendapatkan perhatian pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. (Pin)