ANAMBAS-ZONASIDIK.COM | Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kecamatan Kute Siantan, Sahril mengimbau nelayan bagan untuk beroperasi sesuai aturan berlaku.
Imbauan itu, ia sampaikan bertujuan untuk menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan dan mencegah terjadi konflik antar sesama nelayan.
“Himbauan ini kita sampaikan kepada nelayan bagan untuk beroperasi di zona yang jaraknya lebih dari 2 mil dari bibir pantai khususnya wilayah Kecamatan Kute Siantan,” sebut Sahril kepada zonasidik.com, Selasa (3/6/2025).
Dikatakannya, zona tangkap ini berfungsi untuk menjaga kelestarian ekosistem dan sumber daya ikan, serta memberikan ruang bagi nelayan pancing ulur untuk beroperasi di dekat pantai.
“Kita disini tujuannya mau mengajak nelayan agar bersama-sama bisa menjaga ekosistem laut. Pada intinya, kita disini sama-sama mencari makanlah, tapi jangan pulak menggangu yang lain baik nelayan bagan dengan nelayan bagan dan nelayan bagan dengan nelayan pancing ulur,” ujarnya.
Selain beroperasi sesuai aturan, dirinya juga mengimbau untuk menjaga kerukunan antar sesama dan menghormati kearifan lokal yang ada di wilayah masing-masing.
“Kita harap nelayan bagan tidak beroperasi di rumpun milik nelayan pancing ulur dan dilokasi palu (karang) nelayan pancing ulur. Karena akan berpotensi menimbulkan konflik,” terangnya.
Sebelumnya, pengurus HNSI Kecamatan Kute Siantan pada Sabtu (31/5/2025) memperingatkan satu unit bagan yang diduga melakukan pelanggaran wilayah tangkap. Persoalan tersebut diselesaikan secara musyawarah. (Pin)
Ketua HNSI termasuk salah satu pemilik bagan.. dan beroperasi juga melanggar aturan yg disebutkan didalam berita di atas.. dia juga mengoperasikan baganya tidak 2 mil dari pantai terdekat… Dia ingin menegakkan aturan tp juga dia tidak patuh dengan aturan.