ANAMBAS-ZONASIDIK.COM| Dijadikannya Jembatan Selayang Pandang Satu (SP1) Tarempa Kepulauan Anambas, sebagai lokasi pusat kuliner bagi Pedagang Kaki Lima (PK5) mendapat tanggapan positif dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepulauan Anambas.
Melalui Ketuanya, Muh Nasrul Arsyad, SE.M.Si menyampaikan apresiasinya terhadap kebijakan Pemerintah Daerah (Pemkab) Anambas tersebut yang dianggap sebagai bentuk kepedulian dan perhatian Pemkab terhadap pelaku Usaha Menengah Kecil Menengah (UMKM).
“Kita sangat mengapresiasi kebijakan Pemerintah Daerah dengan mengalihfungsikan jembatan SP 1, sebagai pusat pedagang kaki lima berjualan. Bagi kami pengurus Kadin menilai, sikap tersebut adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap pelaku UMKM di Anambas,” ujar Ketua Kadin Anambas, Muh Nasrul Arsyad, SE. M.Si, kepada sejumlah media, Senin (10/1/2022).
Menurut Nasrul, dengan kebijakan tersebut, lokasi itu nantinya dapat menjadi ikon daerah, dimana satu-satunya daerah yang menjadikan jembatan sebagai pusat dagangan kuliner terpanjang.
“Jika sepanjang jembatan tersebut terisi oleh pedagang, barangkali ini satu-satunya di Indonesia, pedagang kaki lima terpanjang di atas jembatan. Kalo di Makassar Sulawesi Selatan, terkenal dengan pusat kuliner terpanjang di pinggir pantai Losari. Nah di Anambas, bukan di pantainya tetapi di jembatan. Tentu ini akan menjadi ciri khas tersendiri bagi daerah dan bisa dijadikan sebagai wisata kuliner,” kata Nasrul.
Selain menjadi ikon bagi daerah, menurut Nasrul, keberpihakan terhadap pelaku UMKM, tentunya akan berdampak baik bagi perekonomian daerah. “Dengan dijadikannya jembatan tersebut sebagai pusat jajanan kuliner, maka akan terserap ratusan tenaga kerja yang pada gilirannya akan mengurangi kemiskinan, menambah pendapatan masyarakat,” urai Nasrul.
Langkah selanjutnya saran Nasrul, bagaimana Pemkab Anambas melakukan pembinaan kepada para pelaku UMKM tersebut, baik dari sisi pelatihan, pengelolaan keuangan, dan terpenting adalah memfasilitasi dari aspek permodalan.
“Pembinaan ini penting, agar para pelaku UMKM tersebut bisa bertahan dan melanjutkan usahanya secara turun temurun. Jika pelaku UMKM kita kuat, maka dampaknya terhadap perekonomian daerah sangat besar, karena akan menjadi tulang punggung perekonomian, mengurangi kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja,” lanjutnya.
Namun Nasrul mengingatkan, dalam penempatan pelaku UMKM di lokasi tersebut, sebaiknya, dilakukan seleksi dengan mengutamakan pelaku usaha yang belum memiliki tempat. Sehingga ada penerapan prinsip keadilan. “Jangan nantinya, lokasi tersebut dimonopoli oleh orang-orang yang sudah memiliki tempat berjualan di lokasi lain, namun diprioritaskan kepada pedagang yang belum memiliki lapak,” ujarnya.
Sambut Baik Pelantikan Masykur Kadis Perindag dan UKM
Pada bagian lain, Nasrul juga menyambut baik ditempatkannya Dr. Masykur ST.MM sebagai Kepala Dinas Perindustrian perdagangan Koperasi dan UKM, Kabupaten Kepulauan Anambas.
Nasrul Optimistis, ditempatkannya Masykur sebagai Kepala Dinas yang membidangi perindustrian, perdagangan, Koperasi dan UMKM, akan semakin menggairahkan pelaku ekonomi di Anambas.
“Menurut saya, pak Bupati sudah tahu betul, bagaimana kemampuan seorang Masykur di bidang ekonomi, sehingga menempatkannya sebagai Kadis yang bersentuhan langsung dengan perekonomian. Jadi menurut saya, penempatan Saudara Masykur ini sebagai Kadis PerindagKop dan UKM, sangat tepat dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah,” kata Nasrul.
Kadin Anambas lanjut Nasrul siap berkolaborasi dengan Pemkab dalam meningkatkan perekonomian daerah, terutama pembinaan terhadap pelaku UMKM. “Kita ada yang namanya program UMKM Naik Kelas, nah program ini nantinya akan kita sinkronkan dengan program Pemkab Anambas dalam pembinaan terhadap pelaku UMKM. (Pin)