BINTAN-ZONASIDIK.COM| Medco E&P Natuna Ltd (MEPN) bersama PT Meindo Elang Indah (MEI) menggelar Inaugurasi Topside Load Out & Sail Away (LO & SA) pembangunan Well Head Platform (WHP) Proyek West Belut, yang terletak di offshore Blok B Laut Natuna Selatan, Kamis (18/7/2024). Dengan inaugurasi ini, diharapkan Lapangan West Belut akan mulai produksi pada September 2024.
Topside LO & SA atau Pemuatan dan Pelayaran Topside, merupakan proses penting dalam proyek pembangunan platform offshore di industri Migas. Proses ini menandakan tahap krusial di mana modul atas (topside) platform telah selesai difabrikasi dan siap untuk diangkut dari lokasi fabrikasi ke lokasi lapangan West Belut.
Inaugurasi yang digelar di lokasi site fabrikasi Topside Meitech Bintan, Kepulauan Riau, itu dihadiri Kepala Departemen Pengelolaan Proyek Divisi Manajemen Proyek SKK Migas Noezran Azwar, Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cuka Kepri Priyono Triatmojo, Kepala KPPBC TMP B Tanjung Pinang Tri Hartana serta Kepala Kawasan BP Bintan Farid Irfan Sidik.
Hadir pula Senior Manager Project Delivery Offshore MEPN Sunu B Wusono, Project Manager MEPN West Belut Ilham Thamrin, VP Supply Chain Management Kenneth Gunawan, Senior Manager Material Management Felix Tunggul Nadapdap, Manager Material & Formalities Joko Arisanto, VP Operation MEI Bambang Sutjipto dan Project Manager Meindo West Belut Yudi Arisandi.
VP Relations & Security MEPN Arif Rinaldi mengatakan, inaugurasi Topside LO &SA menandakan bahwa West Belut Topside Platform telah menyelesaikan proses fabrikasi dan melakukan site move dari lokasi fabrikasi untuk dinaikkan ke atas kapal.
‘’Proses fabrikasi, LO & SA dapat berjalan aman dan lancar berkat kerja sama dan kolaborasi yang baik antara MEPN dengan kontraktor EPCI dan juga dukungan dari SKK Migas, MIGAS, Tim Bea dan Cukai, serta pemangku kepentingan lainnya,” ujar Arif.
Arif menjelaskan, Proyek West Belut merupakan pengembangan Lapangan West Belut, yang terletak di offshore Blok B Laut Natuna Selatan. Berada di kedalaman laut sekitar 100 m, dan berlokasi sekitar 14 km sebelah barat daya dari North Belut Central Processing Platform (NB-CPP).
Di tempat terpisah Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan, bahwa fasilitas produksi yang berlokasi di wilayah kerja migas lepas pantai Anambas dan Natuna memiliki nilai strategis karena terletak di bagian terdepan di perbatasan luar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang mendukung ketahanan dan kedaulatan batas NKRI.
Industri Hulu Migas di daerah terluar dan perairan laut tersebut telah menjadi bagian wilayah ekonomi sekaligus pertahanan negara yang berbatasan langsung dengan negara tetangga di Laut Cina Selatan.
“Rencana onstream proyek West Belut ini merupakan komitmen nyata KKKS Medco EP Natuna kepada Negara dalam investasi dan membantu percepatan produksi migas nasional dan memperoleh hasil yang signifikan dalam rangka memenuhi Long Term Plan (LTP) Produksi Minyak dan Gas Bumi Nasional pada Improving Existing Asset Value dan Transformation to Production yang sejalan dengan target produksi nasional 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12.000 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) gas pada tahun 2030,” (Pin/Rls)