Update Virus Corona di Anambas, Pasien Covid-19 Tinggal 17 Orang

Update Covid-19 di Kabupaten Kepulauan Anambas

ANAMBAS-ZONASIDIK.COM| Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kepulauan Anambas melaksanakan pers rilis tentang 17 Pasien Covid-19 dinyatakan sembuh pada 3 November 2020.

Sebelumnya tercatat jumlah keseluruhan terkonfirmasi Positif Covid-19 sebanyak 46 Warga Anambas, 11 orang dinyatakan sembuh dan satu orang dinyatakan meninggal.

“Kami sampaikan hari ini, 17 pasien telah selesai menjalankan karantina dan dinyatakan sembuh dengan pemeriksaan Swab PCR hasilnya negatif,” Kata Satgas Dr Josua Sinsinurat saat siaran pers di halaman Kantor Dinkes Jalan Iman Bonjol, Kamis (03/12/2020).

Bacaan Lainnya

Dengan dinyatakan 17 pasien Covid-19 sembuh dari penyakitnya, kini pasien Covid-19 di Kabupaten Kepulauan Anambas tinggal 17 orang.

Nama Inisial Beserta Tempat Tinggal Pasien Covid-19 di Kabupaten Kepulauan Anambas yang Dinyatakan Sembuh

Adapun inisial pasien yang dinyatakan sembuh, yaitu A (37) laki-laki, AW (43) laki-laki, MH (6) laki-laki, AA (6) perempuan, I (37) perempuan, MA (18) laki-laki, SM (40) laki-laki, A (40) laki-laki, A (40) perempuan, WG (38) laki-laki, WMF (10) laki-laki, WHF (8) laki-laki, WAD (4) laki-laki, AM (75) perempuan, R (35) laki-laki, NI (3) laki-laki dan 16 LE (33) perempuan.

Diketahui, dari 17 pasien dinyatakan sembuh tersebut 11 orang beralamat Desa Mubur Kecamatan Siantan Utara, 5 orang beralamat Desa Payalaman Kecamatan Kute Siantan dan 1 orang beralamat di Desa Tarempa Selatan Kecamatan Siantan.

“Kami ucapkan terima kasih kepada pasien yang dinyatakan sembuh beserta seluruh keluarga yang telah mendukung proses karantina,” ucapnya.

Ia juga mengungkapkan terimakasih kepada seluruh tim kesehatan dan seluruh insan yang telah berjuang dalam upaya pencegahan dan penanganan covid-19 di Kabupaten Kepulauan Anambas

“Kami tetap menghimbau dan mengajak seluruh masyarakat agar senantiasa menerapkan Protokol Kesehatan pada masa adaptasi kebiasan baru pada masa pendemi ini. Protokol Kesehatan ini harus selalu dilakukan pada saat berinteraksi dengan keluarga yang tinggal satu rumah, keluarga tidak satu rumah ataupun di tempat kerja, sehingga klaster keluarga dan klaster tempat kerja bisa kita cegah bersama-sama,” tuturnya. (Red)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *