Oleh : Asril Masbah
Awan hitam tebal itu
Terus saja mengitari
Secebis cahaya dari kayangan di langit malam
Bintang- bintang pun begitu, terus saja mengelilingi cerbisan cahaya itu dengan sejuta bujuk rayu.
Gulita malam membekukan rasa, angin berbisik mengirim pesan bimbang yang mengganyang bagai hantu.
Malam menghentak, kepala retak, otak berserak. Begitu pekat, pahitnya kodrat.
Duhai malam!
Biarkanlah cahaya yang cuma secerbis itu, menampakkan terangnya, sebagai penyuluh jalan ku yang kini di persimpangan.
Tarempa dini hari, 24 – 04- 2022.