Puisi oleh Asril Masbah
Malam itu berlalu begitu saja, gelapnya menghujam dalam, tajam, bagai belati mengoyak moyak kepingan hati yang memang telah menahun menahan lara.
Malam itu kejam, angkuh menyepak dan akupun tercampak di sudut lusuh bekas rumah tua, tempat aku biasa merangkai asa.
Malam itu menjadi malam- malam berhantu, mengusik tidurku yang tak lelap. Meracau dan mengigau
Malam itu, mungkin membenci dan pergi membelenggu aku dengan sunyi dan segelas kopi pun terasa pait pagi ini.
Tarempa, 5 Juni 2022.