Oleh : Asril Masbah
Dan malampun terbengkalai di lantai
Angin berbisik lirih
Percikan cahaya itu terbendung kabut
Maafkan luka
Telah terlanjur Kulangitkan rindu
Dengan sayap- sayap angan patah
Mengitari awan, melewati bintang-bintang
Telah lama
Kulautkan hasrat
Dengan kereta kencana khayalan
Menyelami istana harapan
Mengarungi gelombang impian
Menyusuri tebing- tebing kenangan
Masih saja luka ….
Percikan cahaya dari langit itu
Sekilas melintasi penghujung malam
Berkabar dan hanya sebentar
Kemudian lenyap menyelinap
Awan tebal yang mengelilingi
Tenanglah jiwa
Telahpun tertulis takdir tentang diri
Bahwa ternyata
Hanya luka yang paling setia
Tarempa, 17-04-2022