ANAMBAS-ZONASIDIK.COM| Nampak pemandangan antrian masyarakat di Desa Tarempa Barat, Kecamatan Siantan disalah satu warung yang menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin.
Dari pantauan zonasidikcom, Selasa (31/3/2020), antrian masyarakat selain menggunakan kendaraan roda dua, ada sebagian yang membawa jrigen dan botol.
Menurut pengakuan salah seorang konsumen Desa Tarempa Barat, Roni menyebutkan kelangkaan bensin sudah terjadi dua hari.
“Bensin putus sudah dua hari, warung-warung yang biasanya menjual bensin pakai botol sekarang tidak menjual lagi,” kata Roni saat mengantri membeli bensin ketika dikonfirmasi zonasidikcom.
Terpisah, salah seorang pengencer BBM jenis bensin, Acai mengakui kepada awak media bahwa saat ini dirinya hanya memiliki stok sebanyak tiga gelen.
Lanjut Ia mengaku, masih menunggu pasokan dari Angen Premium Minyak Solar (APMS) Aken.
“Stok kita sudah menipis. Saat ini lagi nunggu pasokan, yang katanya awal bulan April,” jelas Acai.
Meski begitu Acai menyebut, jika sebenarnya masyarakat tidak menimbun, ketersediaan masih cukup.
“Sebenarnya kalau dikatakan minyak putus itu saya rasa tidak, kalau saja masyarakat tidak ada yang membeli sampai 5 botol kemudian distok di rumah. Itulah sebabnya, stok kami saat ini hanya untuk emergency ambulans saja, untuk pengendara kami batasi satu orang dua botol,” terang Acai.
Sambung Acai, sebulan sekali ia mengambil BBM melalui Aken sebagai distributor BBM di Anambas. Sekali ambil BBM ia memilih melihat kuota, jadi tidak mengambil dalam jumlah banyak, agar tidak terjadinya penimbunan BBM.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, diketahui penyebab belum adanya pasokan BBM pada APMS Aken, lantaran kapal pengangkut BBM tersebut mengalami kerusakan.
“Saat ini, stok di tangki sudah habis, karena kapal belum tiba di Anambas penyebabnya salah satu kapal pengangkut sedang melakukan perbaikan,” ujar salah seorang staf penjualan APMS Aken yang tidak mau disebutkan namanya.
(Red)