ANAMBAS-ZONASIDIK.COM | Ketua Harian Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) mempertanyakan bantuan 38 unit mesin diesel Jiangdong yang diberikan Dinas Perikanan, Pertanian dan Pangan (DP3) KKA. Pasalnya bantuan yang diberikan terkesan syarat kepentingan.
“Empat tahun terakhir ini, nelayan kita bisa dikatakan tidak pernah mendapatkan bantuan yang bersumber dari APBD KKA,” kata Yusuf, Minggu (22/9/19).
Yusuf menjelaskan bahwa selama ini bantuan seperti pompong ukuran 2-3 Gross Tonnage (GT) bersumber dari APBN dan itupun banyak bermasalah.
Menurut Ia, bantuan yang diberikan haruslah mengakomodir nelayan dari kecamatan dan desa lainnya.
“Kalau mau membantu nelayan haruslah terukur, tepat sasaran, tepat guna dan adil, jangan berdasarkan suka tidak suka maupun berdasarkan kepentingan. Ini akan menyingung perasaan nelayan lainnya. Disana bagi-bagi mesin, desa lainnya dapat apa,” tanya Yusuf.
Selama ini, menurut Yusuf, HNSI KKA tidak pernah dilibatkan dalam proses perencanaan maupun pembahasan program untuk nelayan maupun disektor kelautan dan perikanan.
“Pengurus nelayan dibutuhkan pemerintah daerah ketika ada masalah saja, berbeda dengan kabupaten dan kota lainnya. Malahan yang kita sampaikan terkait keluhan nelayan selama ini tidak didengar,” ungkapnya.
Sambung Ia, adapun sedikit bantuan untuk nelayan beberapa tahun belakangan ini bersumber dari dana aspirasi DPRD KKA.
Ditempat terpisah, Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan DP3 KKA Syamsuherman menjelaskan bahwa pemerintah daerah menyalurkan bantuan 38 unit mesin diesel Jiangdong untuk tiga kelompok nelayan.
“Penyerahan bantuan mesin di Piabung, kegiatan dari kunjungan kerja Bupati dan Wakil Bupati. Mesin Jiangdong 24 dan 35 pk” jelasnya.
Ia menguraikan, dari 38 unit mesin diesel Jiangdong tersebut, 29 unit dibagikan untuk dua kelompok di Desa Piabung dan 9 unit dibagikan untuk satu kelompok di Desa Air Sena.
(Red)