ANAMBAS-ZONASIDIK.COM| Desa Keramut Kecamatan Jemaja Barat melaksakan Perhelatan Seleksi Tilawatil Quran dan Hadist (STQH) perdana yang berlangsung pada 26 Februari 2021.
Pelaksanaan STQH perdana di daerah pesisir pulau terluar dengan 3 Desa, yakni Desa Sunggak, Impol dan Desa Keramut Dihadiri oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Anambas Firdian Syah, serta Wakil Ketua Komisi III DPRD Anambas H.Amat Yani, Camat Jemaja Abdulah Sani, Kapolsek AKP. Fery Kuswanto,S.H.
Juga Komandan Rayon Militer, diwakili oleh, Serda, Syamsul Fahri, Kepala Urusan Agama (KUA) Jemaja Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Jemaja Barat, Kepada Desa (Kades) dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Se Kecamatan Jemaja Barat.
Dengan semangat yang tinggi masing-masing desa menampilkan ragam budaya dan produk unggulan desa yang tertata rapi di stan Bazar milk Desa.
Pelaksanaan diawali dengan pawai taaruf mengelilingi seputar desa keramut, kemudian dilanjutkan pemotongan pita. Para tamu yang hadir disuguhi dengan ragam kearifan lokal seperti miniatur, makanan khas serta pernak pernik karya warga tersajikan di m Stan Bazar milk masing-masing Kafilah.
Dalam kata sambutan Camat Jemaja Barat sekaligus membuka STQH ke 1 Jemaja Barat, Supriyadi berpesan, mari bangun semangut baru dalam konteks mendekatkan diri ke nilai- nilai islami sebagai warisan leluhur kepada generasi muda khusus di desa yang kita cintai ini.
Ia mengucapkan terimakasih kepada seluruh panitia penyelenggara terutama kepada pemerintah Desa Keramut selaku tuan rumah, yang telah bersusah payah mempersiapkan segala macam keperluan demi mencapai kesuksesan acara tersebut.
“Terimakasih kepada seluruh panitia acara dan tuan rumah kegiatan yang telah bekerja keras demi suksesnya STQH perdana ini,” ucap Camat Supriyadi.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Desa Keramut, Markus berharap kepada seluruh masyarakat agar tetap patuh dengan Prokes demi kelancaran syi’ar Islam di Desa Keramut.
“Jadikan moment ini sebagai ajang memperkuat diri, menggali potensi generasi muda dan berpacu dengan semangat kearah yang lebih barokah dan warohmah,” sebut Kades Markus.
“Ilmu agama harus tertanam pada generasi baru, jangan sampai terlambat dan kalah dengan dengan persaingan diera globalisasi ini,” tegasnya.
“Mereka harus dijaga dan dilindungi dari adab luar yang dapat merusak citra bangsa. Dengan kata lain sejak dini generasi harus diberi asupan islami, pemahaman yang lebih religius untuk bekal kedepannya,” pungkasnya. (Red)