ANAMBAS-ZONASIDIK.COM| Peduli sesama nelayan, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kecamatan Jemaja melakukan penggalangan dana untuk korban yang mengalami musibah laka laut pada 6 Desember 2022 lalu.
Musibah tersebut dialami oleh Afrizal (37) seorang nelayan asal Kelurahan Letung, yang beberapa hari lalu pompongnya ditabrak kapal tanker di Perairan Anambas.
“Penggalangan dana ini murni kami lakukan semata-mata agar dapat meringankan beban korban untuk memperbaiki pompongnya yang rusak parah,” kata Ketua HNSI Jemaja, Jamri kepada zonasidik.com, Minggu (11/12/2022).
Pergerakan sosial itu dilakukan dengan bersilahturahmi ke rumah-rumah warga nelayan setempat.
“Dari rumah ke rumah warga kami datangi dengan menyampaikan maksud tujuan kedatangan ini. Alhamdulillah, banyak yang membantu khususnya warga nelayan,” ucapnya.
Kata Dia, dana yang sudah terkumpul itu telah diserahkan kepada korban pada 10 Desember 2022, yang disaksikan langsung oleh Lurah Letung dan Pengurus HNSI Jemaja serta warga.
“Alhamdulillah atas keperdulian sesama nelayan dana yang terkumpul sebanyak Rp 3.700.000, kami serahkan langsung kepada Afrizal,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Pompong nelayan asal Kelurahan Letung rusak parah ditabrak Kapal Tanker pada 6 Desember 2022, di perairan Anambas.
Laka Laut itu menimpa seorang nelayan bernama Afrizal (37) saat berlabuh di rumpun ikan Batu Tokong tepatnya di koordinat Utara 02.48, Timur 105.15 sekitar pukul 22.00 WIB.
Saat dikonfirmasi, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kecamatan Jemaja, Jamri membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan, pada saat itu korban berlabuh untuk istirahat.
“Awalnya korban mancing disekitar rumpun ikan Batu Tokong bagian Barat Laut Kecamatan Jemaja, usai memancing korban istirahat disitu. Nah, sekitar jam 10 malam tiba-tiba sebuah kapal tanker menabrak pompong nelayan tersebut,” kata Dia berdasarkan keterangan dari korban.
Untung saja, lanjut Jamri, “Pompong nelayan tersebut tidak tenggelam dan pada saat itu ada nelayan lainnya yang juga berasal dari Letung, seketika itulah Ijal (korban) meminta pertolongan kepadanya,” ujarnya.
Usai ditabrak, katanya, Kapal Tenker tersebut langsung pergi.
“Kita tidak tahu pasti, apakah nahkoda kapal tanker itu menyadari apa tidak saat menabrak pompong milik nelayan. Cuman setelah penabrakan itu, Ijal memberikan kode dengan menyala lampu pompongnya, tetapi kapal tanker tersebut terus berjalan,” tuturnya.
Dari insiden itu, menyebabkan dinding pompong bagian depan rusak parah, dan fasilitas radio miliknya rusak akibat di tabrak Tanker. Estimasi kerugian yang di alaminya sekitar 35 juta. (Pin)