Pompong Nelayan Anambas Tenggelam, 3 ABK Belum Ditemukan

Ilustrasi Kapal Kayu atau Pompong Nelayan Tenggelam

ANAMBAS-ZONASIDIK.COM| Kapal kayu atau pompong milik nelayan Kepulauan Anambas tenggelam di sekitar pesisir laut Jawai Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, musibah laut ini terjadi pada Rabu, 14 juli 2021, pukul 09.00 WIB sesampai di mercusuar pal 1 Kecamatan Pemangkat dihantam gelombang besar kurang lebih 3 meter.

Humas DPC HNSI Kabupaten Kepulauan Anambas, Yuni Saputra membenarkan atas musibah tenggelamnya pompong milik nelayan Anambas di perairan Sambas.

Bacaan Lainnya

“Kita sudah koordinasi dengan Ketua HNSI Sambas, dua orang ABK (Anak Buah Kapal) sudah diketemukan dalam keadaan selamat, tiga orang belum diketemukan,” ujarnya.

Dikatakan Yuni, dua ABK nelayan Anambas tenggelam tersebut, diselamatkan oleh warga Desa Jawai Laut pada pukul 18.00 WIB.

“Saat ini, dua nelayan Anambas yang diketemukan bernama Safri dan Roni sekarang dalam keadaan baik. Keduanya untuk sementara waktu di rumah Asmui Dusun Bukit Raya, Desa Jawai Laut,” ucapnya.

Safri dan Roni Nelayan Anambas Korban Kapal Kayu Tenggelam di pesisir Laut Jawai Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas

Diketahui, 3 korban yang saat ini hilang dalam musibah tersebut bernama Buyung (Nahkoda) dan Yul penumpang bersama anaknya berusia sekitar 25 tahun.

Mengenai itu, hasil koordinasi Yuni dengan DPC HNSI Kabupaten Sambas bahwa untuk pencarian belum bisa dilakukan karena faktor cuaca.

“Untuk sekarang belum bisa dilakukan pencarian karena cuaca buruk dan tidak memungkinkan, besok sekitar pukul 05.00 WIB, Tim Basarnas bersama TNI-Polri akan melakukan pencarian kembali,” tutupnya.

Sementara itu, Sar Pos Anambas saat dikonfirmasi tidak berani memberikan keterangan. Ia bahkan mengarahkan untuk langsung menghubungi Kantor Sar Natuna.

“Langsung ke Kansar Natuna aja ya pak. Kepastian saya gak berani kasih info takut salah,” kata Febri Beni selaku koordinator Sar Pos Anambas melalui pesan WhatsApp, Rabu (14/07/2021).

Editor | Pinni


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *