Oleh : Asril Masbah
Walau tak berarah tuju,
namun perahu rindu itu tetap melaju.
Tersebab, telah terlanjur layarnya terkibar
Walau tak berjanji tepi,
namun hasrat ingin tetap menanti.
Tersebab, telah lama hari- hariku mati
Laut itu begitu tenang. Birunya sangat menggoda. Tak tampak riak gelombang, seperti sengaja menepis gelora jiwa.
Laut.!
Terlalu lama kurawat luka!
Akankah pelayaran ini tak berbatas tepi? dan akupun tenggelam?
Tarempa, 25/04/2022
Setetes Embun Senja
Setetes pun,
embun senja itu melegakan dahaga.
Menjadi penawar luka yang telah lama menganga.
Tetesan embun senja itu,
Menambah jingga langit lukaku. Membalut ngilu dengan rindu.
Tetesan embun senja itu,
kasihnya senyap, rindunya semu.
Tanjungbalai Karimun, 01/05/2022.
Asril Masbah adalah penggiat seni sastra, tinggal di Tarempa, Kepulauan Anambas.