ANAMBAS-ZONASIDIK.COM| Dampak wabah virus corona (COVID-19) bukan hanya ikan ekspor yang mengalami penurunan, tetapi juga harga ikan lokal, sehingga nelayan dan pelaku usaha perikanan di Kabupaten Kepulauan Anambas mengalami kerugian.
” Bukan hanya ikan ekspor, semua jenis ikan lokal pun ikut jatuh harganya. Ikan tongkol harga awal 27 ribu per kilogramnya, sekarang hanya Rp 16 ribu, jadi kalau kita jual tidak dapat untung sedangkan kita membeli dengan nelayan Rp 12 ribu per kilogramnya itu yang bagus, di Tanjungpinang dan Batam ikan tersebut di sortil kembali ada nomor 1,2 dan 3,” keluh Tiar, salah satu penampung di Tarempa, Minggu (22/3/2020).
Sambung Tiar, demikian juga dengan jenis ikan mayu besar mengalami penurunan.
” Ikan mayu besar kita beli dengan nelayan Rp 17 ribu per kilogram, dijual Rp 21 ribu kilogram, sedangkan harga normal Rp 25-26 ribu per kilogramnya sebelum adanya wabah virus corona, jadi kalau kita paksakan jual di Tanjungpinang, Batam dengan biaya packing dan kirim akan mengalami kerugian,” terangnya.
Oleh karena itu, Dia berharap agar pemerintah daerah menyediakan cold storage dan air blast freezer (ABF) agar bisa melakukan proses pembekuan dan penyimpanan ikan.
” Kita berharap dari dulu ada gudang seperti cold storage dan ABF, atau pemerintah daerah kelola dan perbaiki pabrik es, cold storage dan ABF di Antang, Desa Tarempa Tarempa Timur (red), jadi ketika harga normal baru kita jual atau kita jual ikan beku,” harapnya.
menurutnya, pemerintah daerah harus mengambil langkah untuk mencari solusi terhadap persoalan nelayan dan perikanan.
” Profesi kita mayoritas nelayan, sedangkan sektor pertanian tidak ada hasil, contoh cengkeh harganya jatuh, apa lagi karet bisa dikatakan tidak laku,” tutupnya.
Sementara itu, ditempat terpisah, Andika bendahara Koperasi Unit Desa (KUD) Tarempa membenarkan bahwa ikan lokal mengalami penurunan akibat dampak dari wabah virus corona.
” Ia, beberapa jenis ikan lokal untuk dikirim ke Tanjungpinang dan Batam mengalami penurunan akibat adanya virus corona, ikan mayu semula Rp 18 ribu turun menjadi 15 ribu, ikan kaci (seminyak) semula Rp 18 ribu menjadi 12 ribu per kilogramnya,” ungkap Andika yang juga berprofesi sebagai nelayan.
Andika menjelaskan, kalau untuk di pasar ikan Tarempa, beberapa jenis ikan masih dijual dengan harga normal.
” Kalau untuk ikan lokal yang kita jual dipasar Tarempa masih normal, tongkol (simbok) antara Rp 25-35 ribu per ekor, adapun ada kenaikan karena hasil tangkap nelayan berkurang” sebutnya.
beberapa waktu lalu, menurut Andika, harga ikan seperti tongkol sempat mengalami kenaikan.
” Hasil tangkap nelayan memang susah beberapa minggu kebelakang, jadi harga ikan tongkol (simbok) mengalami kenaikan, yang semula Rp 20-25 ribu menjadi Rp 40-50 ribu per ekor dan sekarangpun memang musim angin timur, ikan simbok susah didapat, kalaupun ada dilaut lepas diatas 50 Mil,” sebutnya.
(Red)