ANAMBAS-ZONASIDIK.COM | Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kepulauan Anambas tahun 2024 mengalami penurunan atau perlambatan dibandingkan tahun 2023.
Penurunan ini disebabkan oleh turunnya produksi migas yang memiliki pengaruh besar terhadap ekonomi Kabupaten Kepulauan Anambas.
Hal itu disampaikan Bupati Kepulauan Anambas, Aneng dalam kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026, di Aula Utama Prof M. Zein, Kantor Bupati, Rabu (24/04/2025).
“Ketergantungan terhadap hasil migas menjadikan ekonomi Anambas sangat rentan terhadap fluktuasi produksi migas. Untuk itu perlu usaha dan kerja keras kita bersama untuk melakukan inovasi di bidang ekonomi,” ucapnya.
Disampaikannya juga, capaian tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Kepulauan Anambas cenderung bernilai positif terhadap target RPJMD 2021-2026. Pada tahun 2024, tingkat pengangguran terbuka berada di angka 2,38 persen.
“Angka ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja di Kabupaten Kepulauan Anambas relatif stabil, dan sebagian besar penduduk usia kerja telah terserap ke dalam aktivitas ekonomi,” ujarnya.
“Disisi lain, kami berupaya meningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, serta penguatan sektor UMKM sebagai penyerap tenaga kerja,” sambungnya.
Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2024 mencapai nilai tertinggi dibanding tahun sebelumnya, yaitu sebesar 70,93. Peningkatan IPM ini menunjukkan keberhasilan program-program pembangunan sosial yang dijalankan oleh pemerintah.
Sama halnya dengan Indeks Gini, pada tahun 2023 naik di angka 0,31. Meningkatnya nilai indeks gini ini mencerminkan kesenjangan penghasilan antar kelompok masyarakat yang mulai melebar kembali, meskipun masih dalam kategori yang wajar.
Hal ini disebabkan salah satunya belum meratanya dampak pertumbuhan ekonomi terhadap kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.
“Untuk itu kami berupaya lebih keras untuk menekan ketimpangan ekonomi dan memperluas jangkauan program pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil agar pertumbuhan yang terjadi dapat dinikmati secara lebih merata,” tuturnya.
Masih kata Aneng, tingkat kemiskinan pada tahun 2024, terjadi penurunan persentase penduduk miskin yakni di angka 6,67 persen.
Penurunan ini mencerminkan bahwa program pengentasan kemiskinan telah memberikan hasil positif, baik melalui perlindungan sosial, maupun pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin.
Oleh karena itu, tambah Aneng, visi-misi pemerintahan sekarang akan difokuskan kepada peningkatan kualitas pelayanan dasar dan daya saing daerah melalui pengembangan pariwisata dan perikanan yang berbasis pada potensi lokal serta pengembangan sumber daya manusia yang inovatif.
“Visi jangka menengah periode 2025-2029 yaitu Energi Baru, Anambas Maju, semoga menjawab berbagai tantangan yang ada,” imbuhnya.
Pembangunan daerah adalah upaya terencana dan sistematis untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki daerah guna peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan usaha, meningkatnya akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah sesuai dengan kewenangan dan kondisi daerah. (Pin)