Jaga Keberlanjutan Ikan, Nelayan Jemaja Barat Tolak Gunakan Bagan

Masyarakat nelayan di Kecamatan Jemaja Barat sedang memasang rumpun ikan

ANAMBAS-ZONASIDIK.COM | Demi menjaga keberlanjutan sumber daya ikan, masyarakat nelayan di Kecamatan Jemaja Barat, Kabupaten Kepulauan Anambas, kompak menolak penggunaan alat tangkap ikan dengan bagan.

Diketahui bahwa Kecamatan Jemaja Barat, terdiri dari tiga desa, diantaranya Desa Impol, Desa Sunggak dan Desa Keramut. Dimana mayoritas masyarakatnya berkerja sebagai nelayan dengan menggunakan alat penangkapan ikan pancing ulur.

Alat penangkapan ikan pancing ulur merupakan alat penangkapan yang sangat ramah lingkungan, alat penangkapan ikan ini terdiri dari tali pancing, mata pancing, pemberat dan umpan.

Bacaan Lainnya

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Kepulauan Anambas, Dedi Syahputra mengungkapkan, bahwa alat tangkap ikan dengan pancing ulur merupakan warisan turun-temurun dari nenek moyang terdahulu yang masih digunakan sebagian besar nelayan di Kabupaten Kepulauan Anambas dan terkhusus di Kecamatan Jemaja Barat.

Warisan tersebut, Kata Dedi, sudah menjadi kearifan lokal dan memberikan pesan moral untuk kita dan generasi yang akan datang, bahwa pentingnya menjaga keberlanjutan sumber daya ikan dan untuk memastikan anak serta cucu kita dimasa akan datang juga dapat menikmatinya.

Selain itu, Dedi mengatakan, warisan tersebut merupakan wujud perilaku yang menggambarkan indentitas kita untuk tidak berperilaku tamak, dengan tidak menggunakan alat penangkapan ikan yang berdampak pada ancaman keberlanjutan sumber daya ikan dan kerusakan ekosistem laut.

Oleh karena itu, keputusan masyarakat nelayan di Kecamatan Jemaja Barat untuk tidak menggunakan alat tangkap ikan seperti bagan merupakan keputusan yang harus dihormati dan diapresiasi seluruh pihak termasuk nelayan dari luar Kecamatan Jemaja Barat.

Menurutnya, masyarakat di Kecamatan Jemaja Barat bukan tidak mampu membuat ataupun membeli alat penangkapan ikan lain seperti bagan, tetapi memang kemauan dan komitmen nelayan setempat untuk tetap menggunakan alat penangkapan ikan pancing ulur.

“Alasan mereka yaitu untuk menjaga ketersediaan ikan dan memastikan dimasa-masa yang akan datang, ikan di laut mereka masih tersedia dengan baik untuk memenuhi kebutuhan hidup,” ucapnya, Sabtu (13/07/2024).

Dedi mengingatkan, bahwa nelayan mempunyai peran yang sangat penting serta menjadi ujung tombak dalam menjaga serta mengelola sumber daya perikanan. Hal ini dikarenakan nelayan lah yang mengetahui secara persis bagaimana lokasi dan kondisi perairan tersebut. Baik dan buruknya ke depan, nelayan yang akan berdampak langsung. (Pin)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *