Opini oleh Amriansyah Amir, S.Pi selaku Fungsional Pengelola Produksi Perikanan Tangkap (P3T), Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepri
Di Kepulauan Riau terdapat hampir 90 persen nelayan kecil perikanan tangkap, dimana sarana dan prasarana yang digunakan masih sangat terbatas sehingga pemanfaatan potensi perikanan tangkap belum maksimal. Nelayan kecil adalah nelayan yang melakukan penangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik yang tidak menggunakan kapal penangkap ikan maupun yang menggunakan kapal penangkap ikan berukuran paling besar 10 Gross Ton (GT).
Sarana dan prasarana yang digunakan nelayan hampir berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan nelayan itu sendiri, sayangnya nelayan kecil memiliki kemampuan yang terbatas dalam dana dan akses keuangan untuk meningkatkan sarana dan prasarana secara pribadi, untuk itu diperlukan dukungan dari pemerintah dan pihak swasta agar potensi perikanan tangkap yang ada dapat termanfaatkan dengan baik dengan harapan kedepannya nelayan kecil dapat lebih maju dan bersaing dengan nelayan daerah lainnya.
Setiap tahun pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Dinas Kelautan dan Perikanan serta Dinas Perikanan di masing-masing Kabupaten memberikan dukungan berupa bantuan kepada para nelayan kecil, bantuan ini seharusnya dapat digunakan dengan baik dan efisien tanpa membuat nelayan itu sendiri menjadi ketergantungan.
Sebagian nelayan menggunakan bantuan yang didapatkan untuk melengkapi sarana dan prasarana sehingga mereka menjadi lebih mandiri, namun terdapat juga nelayan yang terlena sehingga berharap mendapat bantuan setiap tahun padahal kemampuan Pemerintah untuk memberikan bantuan sangat terbatas karena banyak nelayan yang harus dibantu secara adil dan merata.
Selain bantuan sarana dan prasarana, terdapat beberapa strategi dalam memajukan nelayan kecil yang salah satunya adalah pengembangan kapasitas nelayan terkait penguasaan teknologi perikanan dan kelautan. Di masa yang akan datang, penguasaan teknologi tidak dapat dihindari dalam rangka meningkatkan optimalisasi potensi kemaritiman.
Penggunaan Fish Finder, GPS, radio komunikasi, bahkan aplikasi pemasaran dan harga ikan terkini di handphone adalah alternatif bagi nelayan kecil agar kegiatan yang dilakukan dapat lebih efisien dan menguntungkan. Strategi lain dalam mewujudkan optimalisasi sektor perikanan dan kelautan dapat berupa penguatan kerjasama antar lembaga vertikal dan horizontal serta pihak swasta dalam mengoptimalkan produksi perikanan dan kelautan.
Masuknya investor dalam bidang perikanan dan kelautan yang bermitra dengan nelayan kecil dapat membantu percepatan peningkatan pertumbuhan ekonomi berbasis maritim dengan kearifan lokal dan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Di masa pandemi yang telah berjalan 2 tahun ini banyak sektor informal yang tumbang, Namun nelayan telah membuktikan kemampuannya untuk bertahan. Berdasarkan rilis Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) mencatat penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sumber daya alam perikanan tangkap mengalami kenaikan. PNBP yang diterima mencapai Rp700 miliar melampaui PNBP pada 2020 sebesar Rp 643,6 miliar.
Di Provinsi Kepulauan Riau terdapat kenaikan Nilai Tukar Nelayan (NTN) pada Tahun 2021. Nilai Tukar Nelayan adalah perbandingan indeks harga yang diterima nelayan (It) terhadap indeks harga yang dibayar nelayan (Ib). NTN merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli nelayan.
NTN juga menunjukkan daya tukar dari produk perikanan tangkap dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Berdasarkan data BPS Provinsi Kepri, NTN pada tahun 2020 adalah 103,56 dan NTN sampai dengan November 2021 adalah 109,22. Disadari atau tidak, strategi pemerintah Provinsi Kepulauan Riau maupun Pemerintah Kabupaten dalam rangka meningkatkan kesejahteraan nelayan kecil selama masa pandemi telah menunjukkan hasil yang sangat baik.
Prestasi ini harus dipertahankan dan ditingkatkan karena bukan usaha yang mudah untuk memulihkan ekonomi dalam masa pandemi ini. Peningkatan ekonomi dapat juga didukung dengan masuknya investor di bidang perikanan dan Kelautan yang pada akhirnya bermuara pada terciptanya sistem yang terintegrasi di bidang industri perikanan dan kelautan antar kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau sehingga potensi sumber daya perikanan dan kelautan yang dimiliki dapat bermanfaat dan meningkatkan kesejahteraan khususnya nelayan kecil dan masyarakat pada umumnya.